12 Cara Menghadapi Calon Pembeli Properti yang Ragu

haloagenproperti.com – Menghadapi calon pembeli properti yang ragu bisa dengan beberapa hal, namun pastikan Anda memahami caranya agar lebih mudah meyakinkan mereka. Terlebih hal ini menjadi tantangan yang sering kali dihadapi oleh para agen maupun penjual properti.

Cara Menghadapi Calon Pembeli Properti yang Ragu
Sumber: orderonline

Rasa ragu tersebut biasanya karena adanya beberapa faktor, misalnya informasi yang tidak jelas, keraguan pada investasi jangka panjang atau hanya sekedar membutuhkan waktu lebih untuk membuat keputusan. Sebagai penjual tentunya sangat penting mempunyai pendekatan secara tepat agar calon pembeli lebih yakin dan nyaman mengambil keputusan. Oleh karena itu, berikut caranya:

Cara Menghadapi Calon Pembeli Properti yang Ragu 

Pada saat berhadapan dengan calon pembeli yang ragu, salah satu kunci utama untuk membangun sebuah hubungan yang baik adalah memberikan respon yang cepat. calon pembeli tersebut nantinya akan merasa lebih mudah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan serta lebih percaya diri dalam mengambil keputusan. Jadi, pastikan untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan.

1.  Menanggapi Pertanyaan Secara Cepat

Jika calon pembeli menghubungi Anda, baik melalui telepon, pesan atau email, usahakan memberikan respon dengan cepat. Semakin lama respon Anda tentunya semakin kecil peluang Anda untuk mendapatkan kesempatan menjual properti mereka. Bahkan, mereka bisa mencari agen properti lain.

Pastikan untuk memberikan jawaban secara lengkap dan jelas, sehingga bisa mengurangi rasa ragu dan memberikan kesan jika Anda merupakan seorang agen properti profesional dan terpercaya.

2.  Kooperatif Dalam Proses Negosiasi

Selain responsif, Anda juga harus mengedepankan sikap kooperatif. Calon pembeli tentu saja merasa lebih nyaman ketika melihat adanya ruang untuk bernegosiasi, terlebih mengenai harga maupun syarat pembayaran. Dengan membuka ruang untuk berdiskusi, tentunya Anda memberikan kesempatan untuk calon pembeli merasa terlibat serta mempunyai kontrol atas keputusan mereka.

3.  Menyesuaikan Tawaran Dengan Kebutuhan Pembeli

Pada saat calon pembeli merasa ragu, terkadang disebabkan oleh penawaran yang diberikan dengan anggaran maupun harapan mereka yang tidak sesuai. Jadi, Anda perlu bersikap fleksibel dengan menawarkan pilihan pembayaran maupun fasilitas tambahan sehingga bisa mebantu untuk membuat solusi yang sama-sama menguntungkan.

4.  Memberikan Alternatif yang Relevan

Jika nantinya calon pembeli merasa jika properti tersebut tidak sepenuhnya memenuhi kebutuhan mereka, Anda bisa mencoba untuk menawarkan alternatif properti yang lain dimana lebih sesuai. Hal tersebut akan memberikan kesan jika Anda tak hanya peduli dengan penjualan, namun juga dengan kepuasan calon pembeli sebagai pelanggan.

5.  Hindari Kalimat Memaksa

Sebuah kalimat seperti “Segera buat keputusan sekarang juga sebelum terlambat!” atau “Ini merupakan kesempatan terakhir Anda!” justru akan menimbulkan kesan negatif serta bisa membuat calon pembeli merasa terjebak. Ada baiknya jika Anda fokus untuk memberikan informasi secara objektif dan biarkan calon pembeli tenang dalam mengambil keputusan.

6.  Memberikan Ruang Untuk Berpikir

Jangan pernah menuntut keputusan kepada calon pembeli secara terburu-buru. Calon pembeli yang ragu tentu saja membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan semua informasi yang diberikan. Dengan Anda memberikan ruang untuk berpikir, tentunya akan menunjukkan jika Anda menghargai keputusan mereka.

7.  Ajukan Pertanyaan Untuk Memahami Keraguan Calon Pembeli

Melakukan follow up tidak hanya sekedar mengingatkan calon pembeli mengenai properti Anda. Pelajari apa yang membuat mereka ragu, apakah merasa harganya terlalu tinggi atau merasa kurang yakin dengan fasilitas yang ditawarkan. Dengan tahu penyebab keraguan mereka, Anda bisa memberikan jawaban secara lebih tepat dan relevan.

8.  Memberikan Informasi Tambahan

Jika calon pembeli butuh informasi yang lebih detail untuk bisa mengambil keputusan, melakukan follow up menjadi kesempatan baik untuk memberikan data tambahan. Misalnya testimoni pembeli yang sebelumnya, klarifikasi tentang proses pembayaran atau rincian mengenai potensi investasi properti.

9.  Promosikan Testimoni Pembeli yang Puas

Anda bisa mencari testimoni yang merasa puas dari para pembeli akan properti yang dibeli. Testimoni tersebut mencakup beberapa aspek seperti kemudahan transaksi, kualitas properti maupun pelayanan yang baik. Jika Anda dapat memperoleh testimoni dari publik figure maupun tokoh inspiratif, tentunya akan semakin memperkuat calon pembeli.

10.  Menunjukkan Bukti Keberhasilan

Jika memungkinkan, Anda bisa menunjukkan bukti lain dari keberhasilan properti Anda. Misalnya harga jual yang meningkat maupun tingkat hunian yang tinggi. Hal tersebut akan menunjukkan kepada calon pembeli jika properti tersebut merupakan investasi yang sangat menguntungkan.

11.  Bertanya Alasan Keraguan Calon Pembeli

Setelah melakukan pertemuan maupun negosiasi, Anda bisa meminta umpan balik dari calon pembeli. Apa saja yang membuat mereka masih ragu, apakan terdapat informasi yang kurang jelas atau apakah harganya terlalu tinggi.

Dengan memahami beberapa alasan tersebut, Anda bisa menyesuaikan strategi penjualan untuk calon pembeli berikutnya.

12.  Meningkatkan Strategi Berdasarkan Umpan Balik

Dengan menganalisis umpan balik, Anda bisa meningkatkan beberapa aspek tertentu dari pendekatan penjualan yang Anda lakukan. Beberapa di antaranya adalah cara menyampaikan informasi, penawaran yang dibuat atau cara berkomunikasi dengan calon pembeli.

Kesimpulan

Menghadapi calon pembeli properti yang ragu memang membutuhkan pendekatan secara profesional dan bijaksana. Anda harus memastikan untuk responsif dan fleksibel, karena kedua hal tersebut merupakan kunci utama di dalam membangun kepercayaan serta membuat calon pembeli merasa nyaman. Dengan demikian, peluang Anda akan semakin besar dengan hasil memuaskan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *